EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan postur RAPBN 2014 akan memberikan ruang fiskal senilai Rp 18,4 triliun yang sebagian besar akan dimanfaatkan untuk pembangunan sarana infrastruktur. "Untuk RAPBN 2014, kita punya postur relatif baik karena setelah menaikkan harga BBM kita punya ruang fiskal sebesar Rp 18,4 triliun," ujarnya di Jakarta, Senin (12/8).
Chatib mengatakan selain untuk infrastruktur sebesar Rp 13 triliun, ruang fiskal akan dimanfaatkan untuk komitmen pembiayaan dana iuran kesehatan dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Rp 3,8 triliun dan insentif untuk sektor transportasi publik. "Ini menunjukkan komitmen kita terhadap social safety net, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, karena tidak bisa kita tergantung pada buruh tidak terampil dan sumber daya alam," ujarnya.
Chatib menambahkan pemerintah juga memberikan instrumen fiskal, berupa penyederhanaan prosedur tax allowance dan penambahan sektor penerima tax holiday untuk mengembangkan industri hilirisasi di Indonesia mulai tahun depan. Ia mengatakan Presiden akan menyampaikan lebih detail terkait Nota Keuangan dan RAPBN 2014 dalam Pidato Kenegaraan, 16 Agustus 2013.
Namun, Chatib memastikan pemberian subsidi BBM tahun depan akan lebih kecil dibandingkan alokasi dalam APBN-Perubahan 2013 sebesar Rp 200 triliun. "Harusnya (alokasi subsidi Bahan Bakar Minyak) lebih rendah dari yang sebelumnya, karena BBM harganya sudah di-adjust," katanya.
Pemerintah menetapkan asumsi makro RAPBN 2014 antara lain pertumbuhan ekonomi ditetapkan pada kisaran 6,4-6,9 persen, inflasi 3,5-5,5 persen, nilai tukar Rp 9.600-Rp 9.800 per dolar AS, dan tingkat suku bunga SPN 3 bulan 4,5-5,5 persen. Kemudian, harga ICP minyak 100-115 dolar AS per barel, lifting minyak 860 ribu-900 ribu barel per hari, lifting gas bumi 1,240 juta-1,250 juta barel per hari setara minyak, serta lifting minyak dan gas bumi 2,1 juta-2,15 juta barel per hari.