EKBIS.CO, JAKARTA -- Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dikhawatirkan akan mengerek harga properti. Hal itu disebabkan naiknya harga-harga barang impor.
"Harga rumah yang sedang dan akan dibangun bisa berubah harganya," ujar Direktur Ritel Bank Tabungan Negara (BTN), Irman A Zahiruddin, Selasa (20/8).
Harga properti yang naik utamanya apartemen menengah ke atas dan rumah mewah yang menggunakan banyak barang-barang impor. Sedangkan, rumah sederhana cenderung menggunakan barang-barang lokal.
"Kenaikan harga barang itu biasanya lebih tinggi dari perubahan rate sendiri," ujar dia.
Kenaikan harga rumah mewah diprediksi akan menurunkan penjualan. Irman mengatakan, pada saat pembeli menurunkan kelasnya yang diuntungkan adalah bank yang memiliki market pasar kelas menengah ke bawah.