EKBIS.CO, Politisi Partai Demokrat Ikhsan Modjo menilai paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah sudah ideal. Bahkan mampu menangani persoalan jangka pendek.
Bila didiagnosa, persoalan ekonomi Indonesia terletak pada sisi permintaan (demand). Yang menyebabkan defisit akun dan transaksi berjalan dalam neraca perdagangan mengalami defisit hingga 4.4 persen. Pada saat yang sama terjadi inflasi year on year di atas 8.8 persen.
"Jadi ada pembengkakakan defisit transaksi berjalan, dan pada saat yang sama juga terjadi inflasi yang menyebabkan adanya kekhawatiran terhadap ekonomi Indonesia yang mungkin over heated," kata Ikhsan, di Jakarta, Sabtu (24/8).
Situasi tersebut kemudian merembet pada ketakutan dari pengusaha domestik mapupun investor dari dalam dan luar negeri. Sehingga mesin ekonomi menjadi kepanasan. Tetapi, Ikhsan melanjutkan, paket kebijakan ekonomi yang idmunculkan pemerintak langsung merespon persoalan ekonomi makro tersebut.
Dari empat paket yang dikeluarkan, paket pertama dan kedua langsung menjawab cara memperbaiki defisit transaksi berjalan, inflasi,dan defisit APBN. Kebijakan lainnya juga mendukung upaya percepatan dan kapasitas produksi.
Ketua DPP Partai Demokrat itu tidak sepakat bila kondisi ekonomi saat ini sangat parah danluar biasa. Menurut dia, magnitude defisit dan magnitude kejatuhan nilai rupiah masih bisa ditolerir. Sebab pada dasarnya, defisit transaksi berjalan belum tentu bermakna negatif.
Dengan paket pengurangan pajak bagi industri padat karya, Ikhsan menilai persoalan jangka pendek yang dihadapi sektor industri bisa diatasi.
Begitu pula dengan penurunan impor migas dan pemberian intensif pada sektor biodiesel. Dan adanya perubahan tata niaga impor pertanian.