EKBIS.CO, YOGYAKARTA -- Menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah memang menguntungkan para eksportir di Indonesia termasuk Yogyakarta. Namun keuntungan tersebut dinilai hanya sesaat saja. "Eksportir memang diuntungkan karena dolar AS yang diperoleh akan mendapat rupiah lebih banyak. Tetapi ini hanya sesaat sifatnya," ujar Ketua Komisaris Daerah (Komda) Assosiasi Mebel Indonesia (Asmindo) DIY, Yuli Sigiyanto, Senin (26/8).
Menurutnya, jika menguatnya dolar AS tersebut terjadi secara permanen dalam waktu dekat maka para konsumen akan meminta peninjauan ulang harga. Dengan begitu, eksportir Indonesia akan kembali pada kondisi semula. Harga barang eksport juga akan semakin rendah. "Tetapi disatu sisi juga meningkatkan daya saing produk Indonesia di internasional," ujarnya.
Jumlah anggota Asmindo DIY sendiri mencapai 200 pengusaha. Dari jumlah itu hanya 35 persen saja yang merupakan eksportir. "Saya juga belum tahu seberapa keuntungan eksportir mebel dengan menguatnya dolar AS ini," tambahnya. Namun keuntungan itu kata dia, hanya akan berlaku sesaat hingga dolar AS berada di level permanen.