EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah diminta segera melakukan stabilisasi terhadap nilai tukar rupiah. Wakil Ketua Umum Bidang ICT dan Penyiaran Didie Suwondho mengatakan langkah ini diperlukan untuk menahan gejolak harga yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Termasuk diantaranya produk elektronik yang pasti naik apabila harga jual komponen yang harus diimpor melonjak.
"Harga jual produk elektronik akan naik sesuai dengan perubahan harga nilai tukar komponen," ujarnya ditemui di Hotel JW Marriot, Senin (26/8). Namun idealnya, hanya 80 persen komponen elektronik yang merupakan produk impor. Sebanyak 20 persen komponen merupakan produk lokal, termasuk kemasan dan sumber daya manusia.
Namun kenaikan harga produk elektronik diperkirakan baru akan terjadi dua hingga tiga bulan mendatang. Produsen dikatakan masih mempunya stok barang impor untuk saat ini.
Didie melihat bahwa pelaku usaha punya dua pilihan sebelum menaikkan harga jual produk. Pertama, tetap menjual produk dengan harga jual yang berlaku saat ini. Kedua, pengusaha bisa mendulang untung besar dengan menjual memakai harga baru.
Pada bulan kedua, pengusaha bisa menghabiskan stok-stok lama dengan memakai harga baru. "Kalau tidak kuat tahan barang, jual dengan harga yang lebih murah kan juga masih untung," katanya kepada ROL.