EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah pada Selasa (27/8) pagi melanjutkan pelemahan ke posisi Rp 11.075 per dolar AS seiring belum adanya kepastian kebijakan dari stimulus keuangan bank sentral AS (The Fed).NNilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak melemah sebesar 235 poin menjadi Rp 11.075 dibanding sebelumnya di posisi Rp 10.840 per dolar AS.
"Untuk rupiah cenderung melemah ke kisaran antara Rp 11.000-Rp 11.200 per dolar AS," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Selasa (27/8)3.
Ia mengemukakan pertemuan bank sentral-bank sentral dunia tidak menemukan titik temu dengan the Fed terutama dari negara-negara berkembang, yang mendesak agar bank sentral AS menjelaskan secara rinci kebijakan stimulus keuangannya. Ia menambahkan ketidakpastian dari kebijakan the Fed itu membuat dana asing masih terus keluar dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Sementara itu, Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova mengatakan Bank Indonesia (BI) masih melakukan intervensi di pasar uang sehingga diperkirakan pelemahannya tidak terlalu dalam. Ia menuturkan beberapa langkah yang dilakukan BI untuk menjaga nilai tukar domestik dinilai cukup membantu dalam menahan sentimen negatif dari global.
"Meski demikian, beberapa pelaku pasar masih menilai negatif kebijakan pemerintah dalam menahan sentimen global karena bersifat jangka menengah panjang, yang diharapkan pelaku pasar saat ini yakni kebijakan untuk jangka pendek," papar Ruly.