EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia Tbk menyatakan belum tertarik untuk melakukan pembelian kembali saham perseroan (buyback). Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar mengatakan perseroan memerlukan likuiditas sehingga buyback dinilai belum perlu.
"Kita ingin likuiditas bagus, jadi tidak ada rencana buyback," ujar Emir di sela penandatanganan kerja sama antara Garuda dengan Palang Merah Indonesia (PMI), Selasa (27/8).
Sebaliknya, perseroan justru ingin melakukan right issue. Prosesnya saat ini tengah berjalan. Tapi perseroan masih menunggu lampu hijau dari pemegang saham, yaitu pemerintah.
Saat ini saham perseroan yang telah menjadi milik publik adalah sebesar 30,8 persen. Garuda berencana untuk menggenapkan jumlah saham yang beredar menjadi 40 persen.
Terkait pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Emir menyatakan hal tersebut belum terlihat pengaruhnya terhadap utang Garuda. Ia menyatakan utang perseroan tidak hanya berbentuk dolar. "Kami juga sudah terbitkan obligasi Rp 2 triliun. Jadi balance," kata Emir.