EKBIS.CO, JAKARTA--Nilai tukar rupiah pada Jumat (6/9) sore menguat 65 poin terhadap dolar AS seiring dengan intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar uang. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore menguat nilainya sebesar 65 poin menjadi Rp11.580 dibanding sebelumnya di posisi Rp11.645 per dolar AS.
"Penguatan rupiah tidak lepas dari intervensi BI di pasar uang domestik di tengah sentimen yang cenderung negatif," ujar analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri di Jakarta, Jumat. Ia menambahkan peringkat Indonesia yang naik menjadi 38 dari sebelumnya di atas level 50-an di "world economic forum" menambah sentimen positif bagi nilai tukar domestik terhadap dolar AS.
Hanya saja, lanjutnya, penguatan nilai tukar domestik masih tertahan oleh sentimen negatif seiring dengan rencana the Fed akan melakukan pengurangan stimulus keuangannya. Selain itu proyeksi ekonomi Indonesia yang diturunkan oleh lembaga dana moneter internasional (IMF) menjadi 5,3 persen dari sebelumnya sekitar enam persenan menambah sentimen negatif yang ada.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menambahkan penguatan rupiah diperkirakan bersifat jangka pendek menyusul kecemasan pasar terhadap harga minyak dunia yang cenderung naik seiring dengan rencana serangan militer AS ke Suriah.
"Harga minyak dikhawatirkan berpengaruh ke perdagangan, neraca berjalan dan defisit anggaran dalam negeri," katanya. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp11.200 dibanding sebelumnya di posisi Rp11.125 per dolar AS.