Senin 09 Sep 2013 09:22 WIB

Pedagang Tempe Tahu Mogok Berjualan

Red: Nidia Zuraya
Pengrajin tahu
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pengrajin tahu

EKBIS.CO, JAKARTA -- Para pedagang tahu dan tempe di Pasar Pancol Kwitang dan Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, mulai hari ini (Senin, 9/9) melakukan aksi mogok berjualan sebagai bentuk protes atas mahalnya harga kedelai impor --bahan baku utama pembuatan tahu dan tempe.

Sebelumnya isu aksi mogok para pedagang tahu dan tempe sudah disebarluaskan lewat surat edaran dari KOPTI (Koperasi Tahu Tempe Indonesia) kepada para pedagang tahu dan tempe. Aksi mogok berjualan itu dilaksanakan mulai Senin (9/9) hingga Rabu (11/9).

Sebagian pedagang tahu dan tempe memang sudah ada yang memulai aksi mogok berjualan mereka sejak kemarin (Ahad, 8/9). Namun pada hari ini (Senin, 9/9)  tampaknya semua pedagang tahu dan tempe sudah memulai mogok berjualan, seperti yang tampak di Pasar Pancol Kwitang dan Pasar Gondangdia. "Nggak ada yang jualan. Biasanya banyak yang jualan tahu tempe. Sekarang nggak ada sama sekali," kata Parmi, salah satu pedagang sayur yang berada di Pasar Pancol Kwitang, Senin (9/9) pagi.

Bila pada Ahad (8/9) kemarin masih ada beberapa pedagang tahu-tempe yang berjualan dengan jumlah dagangan yang sedikit, namun hari ini di sepanjang Pasar Pancol Kwitang sama sekali tidak ditemui pedagang tahu-tempe yang biasanya berjualan di kawasan tersebut.

Hal serupa juga terjadi di Pasar Gondangdia. Pedagang tahu dan tempe yang biasanya ada justru pada Senin sama sekali mereka tidak berjualan. "Biasanya yang jualan tahu tempe ada empat orang, tapi ini pada prei (libur,red) semua. Kalau saya dengar karena harga kedelainya nggak terjangkau pedagangnya. Jadi yang jual nggak kuat, makanya nggak ada yang jualan hari ini," kata Sapruddin, petugas keamanan di Pasar Gondangdia.

Harga kacang kedelai impor yang sebelumnya berkisar Rp 7.700 per kilogram (kg) memang sudah naik mencapai kisaran harga Rp 9.700 per kg. Harga yang tinggi itu menyulitkan pihak produsen dan penjual tahu dan tempe yang ada.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement