EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (BJB) akan menaikkan bunga kredit pemilikan rumah (KPR) menyusul kenaikan BI Rate. Kenaikan bunga diyakini akan membuat pertumbuhan kredit melambat.
Kepala Divisi KPR dan Morgage Bank Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) Fermiyanti mengatakan kenaikan bunga KPR akan bervariasi dari 150 basis poin (bps) hingga 200 bps. "Minggu ini kami naik sangat signifikan," ujar Fermi, Senin (16/9). Namun, ia enggan menjelaskan detailnya.
Kenaikan bunga kredit dan pelemahan rupiah akan memperlambat pertumbuhan kredit. Pertumbuhan kredit KPR berpotensi mengalami koreksi cukup dalam dengan adanya aturan loan to value (LTV) sektor properti terkait Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) tipe tertentu. BJB pun diprediksi akan mengalami hal serupa. "Sama dengan bank lain pasti melambat tapi kredit properti msh tinggi," ujar Fermi, Senin (16/9).
Fermi menambahkan BJB akan lebih selektif dalam memberikan kredit. Dengan situasi tersebut, ia menganalisis target rencana bisnis bank (RBB) untuk kredit sektor properti tidak akan tercapai. "Analisis saya target RBB akhir tahun untuk kredit mortgage kemungkinan tidak tercapai walau saya masih berharap," ujar dia.
Direktur Utama BJB, Bien Subiantoro, mengatakan pihaknya masih menghitung dengan cermat kenaikan suku bunga simpanan dan kredit. "Besok pagi kami ada ALCO meeting," ujar Bien.
Seperti yang dilansir dari situs perusahaan, per 31 Agustus 2013, suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR BJB sebesar 8,25 persen, korporasi 7,83 persen, retail 10,48 persen, mikro 17,1 persen dan kredit konsumsi non-KPR 10,16 persen.