Kamis 19 Sep 2013 12:54 WIB

Total Indonesie Mulai Kembangkan Ladang Gas Offshore Blok Mahakam

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Lapangan Migas Blok Mahakam.
Foto: IST
Lapangan Migas Blok Mahakam.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Di saat banyak pemangku kepentingan berjuang mengalihkan pengoperasian Blok Mahakam kepada operator lokal, Total E&P Indonesie, operator Blok Mahakam, mengumumkan telah memulai operasi offshore (lepas pantai) pada  pengembangan Sisi Nubi 2B - Peciko 7B. Kegiatan itu adalah memasang tiga wellhead platform baru, yakni WPS2 di Lapangan Sisi, WPN3 di Lapangan Nubi, dan SWP-J di Lapangan Peciko, termasuk tiga jaringan pipa interkoneksi sepanjang 18 km yang akan terhubung dengan tiga anjungan produksi yang sudah ada di masing-masing lapangan. 

Kepala Departemen Hubungan Media Total E&P Indonesie Kristanto Hartadi mengungkapkan, seluruh lapangan tersebut berada di kawasan lepas pantai Blok Mahakam. Sesuai dengan rencana pengembangan (POD) yang telah disetujui SKK Migas, proyek Peciko 7B akan menyumbang 23 sumur tambahan, dan pada proyek Sisi-Nubi 2 terdapat 35 sumur tambahan.

Operasi ini dimulai pada 24 Agustus 2013 lalu dengan pemasangan jacket di salah satu anjungan produksi yang baru, yakni WPS2. Sejalan dengan kegiatan itu, pada 9 September 2013 juga telah dimulai pemasangan jaringan pipa dari anjungan produksi baru SWP-J yang akan terhubung dengan platform MWPA di lapangan Peciko.

Project Manager Sisi Nubi 2B - Peciko 7B Jarot Wahyudianto memperkirakan,  pekerjaan lepas pantai ini akan berlangsung selama beberapa bulan, dengan melibatkan lebih dari 1.200 pekerja dan 42 kapal berbagai jenis.  “Meski proyek ini melibatkan banyak orang dan peralatan, kami akan tetap fokus pada keselamatan kerja selama operasi offshore berlangsung,” kata dia, Kamis (19/9) siang.

Kristanto memaparkan, seluruh rancang bangun dan pabrikasi proyek ini dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan nasional yakni PT Gunanusa Fabricator (EPSC 1+2) dan PT Rajawali Swiber Cakrawala (EPSC 3+4) dimana kontrak EPSCI-nya disetujui pada 27 Januari 2013. Pelibatan perusahaan-perusahaan nasional itu merupakan bentuk komitmen Total E&P Indonesie guna meningkatkan kapasitas Indonesia di industri hulu migas.

Diperkirakan platform pertama akan siap diserahterimakan untuk operasi pengeboran (Ready for Drilling/RFD) pada akhir  Desember 2013 mendatang dan dua lainnya menyusul pada Januari 2014.

Biaya keseluruhan proyek pengembangan Sisi Nubi fase dua dan Peciko 7B ini mencapai 2 miliar dolar AS sesuai POD yang disetujui. Dan dua proyek tersebut merupakan wujud komitmen Total/Inpex untuk terus berinvestasi di Blok Mahakam. Pada tahun 2012 Total E&P Indonesie membangun tiga platform, yakni Stupa, West Stupa,  dan East Mandu yang kesemuanya berada di proyek South Mahakam fase satu & dua dan pertengahan 2013 menambah enam platform baru pada Blok Mahakam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement