EKBIS.CO, JEDDAH – Bank syariah di negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) cenderung tumbuh lebih cepat daripada bank konvensional. Standard&Poor's (S&P) menilai bank syariah di GCC dapat berkembang cepat karena signifikan pemerintah dan pelaku bisnis terkait.
Analis S&P, Timucin Engin mengatakan perbankan syariah dapat terus meningkatkan pangsa pasar di kawasan Teluk. “Kami berharap lingkungan operasional selama dua tahun ke depan tetap mendukung kualitas perbankan syariah,” ucapnya seperti dikutip Saudi Gazette, Rabu (2/10).
Menurutnya, dukungan yang mendorong pertumbuhan perbankan syariah di GCC antara lain pemberian lisensi perbankan yang merupakan kekuasaan diskresi dari otoritas negara. Sebagian besar bank-bank baru di wilayah GCC adalah bank syariah. Otoritas negara juga mengontrol sistem yang memungkinkan bank konvensional berubah menjadi bank syariah.
Selain itu, pihak berwenang telah mendedikasikan lini bisnis di Arab Saud, Qatar dan Uni Emirat Arab serta mengakuisisi anak perusahaan perbankan syariah , seperti yang terjadi ketika Bank Nasional Kuwait SAK mengakuisisi saham pengendali di Bank Boubyan. “Otoritas negara di GCC memiliki keterlibatan kuat dalam pengembangan sektor perbankan syariah dengan memegang saham langsung dan tidak langsung di bank syariah,” kata dia.
Aset perbankan syariah di GCC meningkat rata-rata 6,9 persen pertahun sejak 2009 mencapai 1,6 triliun pada akhir 2012. Arab Saudi adalah pasar perbankan syariah dengan pertumbuhan tercepat kedua dengan tingkat pertumbuhan 22,3 persen.