EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Dunia mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,9 persen menjadi 5,6 persen. Namun demikian Bank Indonesia (BI) masih optimistis ekonomi Indonesia masih tumbuh enam persen.
"Saya merasa yang sekarang ini setelah dengar pembicaraan antara pemerintah dengan DPR, angka enam persen itu masih bisa dicapai," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo di Gedung BI, Jumat (4/10).
Hal serupa juga masih dilihat pada pertumbuhan 2014. Agus melihat ekonomi masih bisa tumbuh tinggi meskipun tidak seagresif tahun-tahun sebelumnya. Hal ini didorong oleh membaiknya ekonomi global. Agus mengungkapkan perbaikan ekonomi ini dapat diikuti oleh perbaikan harga komoditas andalan ekspor Indonesia seperti crude palm oil (CPO) dan barubara.
Tahun 2014 merupakan tahun pemilihan presiden. Agus menilai ketika pemilu, pertumbuhan ekonomi dapat bertambah sekitar 0,2-0,3 persen sehingga ekonomi Indonesia masih mampu menembus enam persen bahkan ketika stimulus dari bank sentral Amerika Serikat ditarik secara perlahan. "Stimulus moneter akan dikurangi. Tapi kalau kita lihat dari komunikasi yang disampaikan, pengurangannya dilakukan bertahap," ujar Agus.