EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) telah mengakuisisi kontrak konsesi eksplorasi dan produksi (EPCC) minyak dan gas Blok Buzi di Mozambik. Akuisisi sebesar 75 prtdrn ini brtnilsi 175 juta dolar AS.
Akuisisi ini dilakukan lantaran Blok Buzi memiliki daya gas produktif sebesar 13,4 triliun kaki kubik. "Blok ini memang sudah menjadi incaran banyak perusahaan migas, khususnya setelah ditemukan gas dengan cadangan terbukti dan terukur sebesar 283 miliar kaki kubik," ujar Direktur Utama ENRG Imam P Agustino kepada ROL akhir pekan ini.
Sebagai perusahaan hulu migas swasta publik terbesar di Indonesia, perseroan telah sangat aktif mengakuisisi blok migas di Indonesia. ENRG juga telah aktif mencari cadangan baru di luar negeri mengingat kebutuhan energi semakin meningkat di negara berkembang, terutama Asia dan Afrika.
Blok Buzi terletak di lokasi yang sangat strategis. Blok ini dikelilingi oleh beberapa blok yang telah memproduksi gas seperti Pande, Temane dan lapangan minyak Inhassoro. Potensi gas di Blok Buzi berasal dari prospek gas yang berisiko rendah dan mirip dengan struktur geologi dari penemuan-penemuan yang ada.
Mozambik telah berkembang menjadi raksasa baru penghasil gas alam. Di Mozambik telah ditemukan lebih dari 100 triliun kaki kubik gas baru. Negara yang terletak di selatan Afrika ini dapat menjadi eksportir gas alam cair terbesar ketiga di dunia.
Sejumlah perusahaan multinasional secara aktif melakukan eksplorasi, penilaian dan pengembangan temuan gas di Mozambik. ENRG berhasil masuk melalui kemitraan dengan pemerintah Mozambik. Perseroan menguasai 75 persen saham Blok Buzi dan sisanya pemerintah Mozambik. Sebelumnya sudah ada beberapa perusahaan yang beroperasi di Mozambik, yaitu seperti Total dari Perancis, Statoil dari Norwegia, Sasol dari Afrika Selatan dan Anadarko dari Amerika Serikat.
Paralel dengan pencarian cadangan baru, strategi ENRG adalah fokus pada inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas aset, peningkatan tat kelola dan kultur perusahaan, dan peningkatan kualitas kesehatan perseroan. Salah satu yang dilakukan perseroan adalah dengan pembayaran utang lebih cepat kepada Credit Suisse senilai 200 juta dolar AS.