Rabu 30 Oct 2013 14:53 WIB

Bahan Baku Industri Farmasi Didominasi Impor

Red: Nidia Zuraya
Pabrik obat Kalbe Farma
Foto: ANTARA
Pabrik obat Kalbe Farma

EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi) Kendrariadi mengatakan hingga saat ini, sebanyak 90 persen kebutuhan bahan baku industri farmasi masih harus didatangkan dari luar negeri atau impor. "Sebanyak 90 persen bahan baku masih impor, dan importasi terbesar dari China dan India yang mencapai 60 persen," kata Kendrariadi, seusai menghadiri pembukaan Pameran AllPack, AllPlas, dan IPEX 2013 di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan, sesungguhnya, apabila ada perusahaan yang berinvestasi untuk membangun parik bahan baku akan jauh lebih baik, namun tentunya hasil produksi tersebut bukan hanya untuk dipasarkan di dalam negeri saja. "Jika ada perusahaan yang akan berinvestasi, itu sangat baik, namun juga harus diingat, hasil produksi bukan hanya untuk konsumsi dalam negeri saja, harus diekspor," kata Kendrariadi.

Kendrariadi mengatakan, peranan pemerintah untuk mendorong masuknya investasi industri bahan baku farmasi sangat dibutuhkan, karena industri farmasi bukan hanya bersifat jangka pendek, melainkan bersifat jangka panjang. "Kita juga selalu mencari berbagai bentuk kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asing, namun dari dalam negeri sendiri juga harus ada kejelasan khususnya dari segi politik dan keamanan yang harus stabil," ujarnya.

Menurut Kendrariadi, untuk saat ini, beberapa perusahaan asing yang masuk ke Indonesia baru memasuki fase pembelian pabrik-pabrik yang sudah ada atau melakukan kerja sama antarperngusaha. "Beberapa perusahaan dari Spanyol dan juga Singapura berminat untuk melakukan kerja sama dengan kita," kata Kendrariadi.

Sementara untuk target pertumbuhan industri pada tahun ini, Kendrariadi menyatakan bahwa industri farmasi Indonesia diprediksi akan tumbuh sebesar 14 persen dan diharapkan akan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya. "Untuk pertumbuhan di 2013, diperkirakan sebesar 13 hingga 14 persen," ungkapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement