EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memprediksikan pertumbuhan kredit 2013 akan melambat. Berdasarkan survei perbankan triwulan III-2013, pertumbuhan kredit 2013 diperkirakan mencapai 20,8 persen, lebih rendah dari survei triwulan sebelumnya yanng sebesar 22,3 persen. Perkiraan pertumbuhan kredit tahun 2013 tersebut juga menurun dibandingkan pertumbuhan kredit tahun 2012 sebesar 23 persen.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Peter Jacobs mengatakan hasil survei menunjukkan bahwa perlambatan kredit dipengaruhi penurunan permintaan kredit baru pada kredit investasi dan kredit konsumsi, sedangkan permintaan kredit modal kerja masih meningkat. "Berdasarkan kelompok bank, perlambatan permintaan kredit terutama terjadi pada kelompok bank besar, sementara permintaan kredit di kelompok bank menengah dan kecil permintaan kredit masih menguat," ujar Peter di Gedung Bank Indonesia, Senin (4/11).
BI menilai revisi ke bawah perkiraan pertumbuhan kredit perbankan tahun 2013 sejalan dengan pengaruh perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik dan kenaikan suku bunga perbankan. Hasil Survei Perbankan triwulan III-2013 menunjukkan suku bunga perbankan, baik suku bunga kredit maupun suku bunga dana, diperkirakan meningkat pada triwulan IV-2013.
"Kenaikan suku bunga kredit tertinggi diperkirakan terjadi pada suku bunga kredit modal kerja yakni dari 12,7 persen pada triwulan III-2013 menjadi 13,06 persen," ujar Peter.
Sementara itu, suku bunga kredit investasi meningkat dari 12 persen menjadi 12,2 persen, dan suku bunga kredit konsumsi meningkat dari 13,7 persen menjadi 13,8 persen. Untuk suku bunga dana (cost of fund) diperkirakan naik dari 5,6 persen pada triwulan III-2013 menjadi 5,8 persen pada triwulan IV-2013.
Hasil Survei Perbankan juga mengindikasikan kenaikan suku bunga dana berpotensi meningkatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan. Indikasi ini tercermin pada nilai saldo bersih tertimbang (SBT) perkiraan penghimpunan DPK tahun 2013 sebesar 99,5 persen, meningkat dibandingkan SBT pada tahun 2012 sebesar 98,7 persen.
"Optimisme perbankan terhadap peningkatan pertumbuhan DPK diperkirakan terjadi pada kelompok bank besar dan menengah, sedangkan pertumbuhan DPK pada kelompok bank kecil diperkirakan melambat," ujar Peter.