EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai industri keuangan syariah di Indonesia masih minim. Padahal, presiden merasa potensinya masih bisa dioptimalkan.
"Ukuran industri keuangan syariah kita baru sekitar 40 persen miliar dollar Amerika Serikat. Tentunya jumlah ini masih sangat kecil bila melihat potensi yang dimiliki," katanya saat mencanangkan Gerakan Ekonomi Syariah (GRES) di Monas, Ahad (17/11).
Presiden pun mendukung upaya perumusan cetak biru keuangan syariah Indonesia. Ia berharap cetak biru tersebut bisa sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJP).
"Selain itu, cetak biru juga perlu harmonisasi dengan jumlah program nasional yang tengah kita galakkan saat ini, utamanya MP3EI," katanya.