EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri perdagangan Gita Wirjawan mengatakan ekspor produk kerajinan Indonesia selama periode 2008-2012 terus mengalami peningkatan dengan tren sebesar 5,61 persen, dengan negara Amerika dan Jepang yang paling banyak menyerap produk kerajinan Indonesia.
Pada tahun 2012, ekspor produk kerajinan mencapai 696,33 juta dolar AS. Sedangkan pada periode Januari-Agustus 2013, ekspor produk kerajinan mencapai 446,41 juta dolar AS, atau mengalami penurunan 2,34 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012 yang mencapai 457,12 juta dolar AS," kata menteri Gita, usai membuka CRAFINA 2013 yang mengangkat tema 'From Natural Resources to Creative Product for Lifestyle' di Jakarta, Rabu.
Walaupun ekspor kerajinan periode Januari-Agustus 2013 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, tapi hasil akhirnya tahun ini akan diupayakan peningkatan dengan membuat pameran seperti ini dan mengikuti pameran-pameran di luar negeri, kata Gita menambahkan.
Adapun negara-negara tujuan ekspor produk kerajinan antara lain Amerika Serikat 43,32 persen, disusul Jepang 11,78 persen, Inggris 5,03 persen, Jerman 3,7 pers, dan Australia 3,14 persen.
Mendag juga mengungkapkan bahwa seiring dengan perkembangan ekonomi dan berlakunya perjanjian perdagangan bebas, di antaranya ASEAN Economic Community (AEC) 2015, semakin tinggi pula persaingan antara produk-produk negara lain dengan produk-produk lokal Indonesia, terutama dalam hal harga, kualitas, dan desain.
Persaingan tersebut tidak akan pernah bisa menjatuhkan para pengusaha/pengrajin, sebaliknya akan lebih mendorong dan memotivasi mereka untuk lebih tangguh dan kreatif dalam menghasilkan produk-produk yang diminati pasar global maupun lokal.
Hal tersebut harus terus didukung oleh semua pihak terutama dalam pengembangan produk dan pemasaran.
"Tingginya minat pasar internasional terhadap kerajinan Indonesia karena kerajinan Indonesia merupakan produk hasil sentuhan seni dan budaya Indonesia dengan cita rasa yang tinggi, kreatif dengan sederet keistimewaan serta keunikan lainnya yang tidak dimiliki dan bahkan tidak dapat disaingi oleh produk bangsa-bangsa lain di dunia," ujar dia.
Melalui pameran ini, diharapkan para pengrajin, pengusaha, eksportir, serta UKM dapat mengangkat produk kerajinan Indonesia dengan menampilkan produk-produk yang lebih inovatif dan memiliki daya kreativitas tinggi, serta membangun jejaring kerja sama usaha dalam mengembangkan potensi dan peluang produk kerajinan Indonesia di pasar dunia.