EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menyatakan masih akan terus memantau tingkat inflasi dan defisit neraca transaksi berjalan hingga akhir tahun ini serta siap mengeluarkan kebijakan untuk meresponsnya.
"Inflasi kami cukup nyaman, ya, tetapi kami juga tetap harus melihat data, selain inflasi kita juga lihat neraca pembayaran, khususnya neraca transaksi berjalan, itu harus sudah membaik," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara saat ditemui dalam sebuah seminar di Jakarta, Selasa (26/11).
Mirza menuturkan bahwa laju inflasi pada akhir 2013 diharapkan bisa berada di bawah sembilan persen dan jika tren inflasi saat ini yang menurutnya sudah cukup baik terus berlanjut hingga 2014, maka inflasi tahun depan bisa mencapai 3,5--5,5 persen. "Inflasi November sudah bagus, tren 2014 juga mudah-mudahan sesuai dengan harapan," ujar Mirza.
Namun, lanjut Mirza, jika kondisi defisit neraca transaksi berjalan dan laju inflasi tidak membaik, pihaknya akan merespons hal tersebut dengan bauran kebijakan. "Jadi, jika belum membaik, kebijakan moneter masih akan tetap ketat," ujar Mirza.
Mirza juga menegaskan bahwa BI tidak bisa bekerja sendirian, perlu ada koordinasi dengan pemerintah khususnya dalam mengurangi defisit transaksi berjalan. "Kebijakan BI ini sifatnya kan temporer, yang kita butuhkan ialah kebijakan yang meng-adress kebutuhan jangka panjang seperti masalah defisit di sektor migas, kita butuh diversifikasi energi, butuh penguatan sektor reasuransi, dan lainnya," kata Mirza.