Selasa 26 Nov 2013 17:25 WIB

WTO Tak Untungkan Pertanian Indonesia

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: A.Syalaby Ichsan
WTO
Foto: flickr
WTO

EKBIS.CO, JAKARTA -- Petani meminta pemerintah mengkaji ulang keanggotaan Indonesia dalam World Trade Organization (WTO). Selama 18 tahun, keanggotaan Indonesia dianggap tidak menguntungkan terutama sektor pertanian.

"Pertanian harus dikeluarkan dari WTO, produk pertanian kita harus diperjuangkan," ujar Ketua Serikat Petani Indonesia Muhammad Ichwan di Bakoel Tjikini, Jakarta, Selasa (26/11).

Desember mendatang, Indonesia akan menjadi tuan rumah WTO yang akan dilaksanakan di Bali. Untuk itu diharapkan pemerintah menyiapkan diplomasi terbaik agar sektor pertanian bisa dikeluarkan dari perjanjian ini.

Selama ini, berbagai kebijakan yang ditelurkan dalam WTO dinilai hanya menguntungkan negara tertentu, seperti Eropa dan Amerika Serikat. Hal ini dinilai tidak adil, mengingat keduanya telah menerapkan sistem yang bagus untuk membangun pertanian masing-masing.

"Mereka itu punya subsidi yang banyak untuk petani, harga bagus, barang-barang mereka bisa bersaing dengan produk luar," ujarnya.

Apabila tidak dirundingkan dengan baik, Ichwan memprediksi sektor pertanian di negeri ini makin memburuk. Apalagi gempuran pangan impor diperkirakan masih akan berlanjut hingga bertahun-tahun mendatang.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement