EKBIS.CO, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan pasokan gas bumi ke pasar domestik bakal melampaui alokasi ekspor pada akhir 2013.
Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas J Widjonarko saat peresmian produksi gas Lapangan Ruby yang juga dihadiri Wamen ESDM Susilo Siswoutomo di Jakarta, Selasa (26/11) mengatakan, pada akhir 2013, pasokan gas ke domestik diperkirakan sebesar 3.650 miliar British thermal unit per hari (BBTUD).
Sementara, gas yang diekspor hanya 3.325 BBTUD.
"Dengan demikian, pasokan gas ke domestik sudah mencapai 52 persen atau lebih tinggi dibandingkan ekspor yang hanya 48 persen," katanya.
Menurut dia, peningkatan pasokan gas ke domestik akan memberikan nilai tambah yang besar bagi Indonesia. Pasokan gas domestik itu teralokasi ke industri 48 persen, pembangkit 35 persen, dan pabrik pupuk 18 persen.
Widjonarko juga mengatakan, Lapangan Ruby di Blok Sebuku, Selat Makassar telah menambah pasokan gas ke dalam negeri.
Gas Ruby yang dioperasikan afiliasi perusahaan asal Uni Emirat Arab, Mubadala Petroleum di Indonesia, masuk ke PT Pupuk Kalimantan Timur sebesar 85 BBTUD mulai 27 Oktober 2013
Produksi 85 BBTUD akan konstan hingga akhir 2017 dan selanjutnya menurun secara bertahap hingga akhir kontrak dengan PKT pada 31 Desember 2021.
Total produksi Ruby diperkirakan sekitar 250 miliar kaki kubik yang seluruhnya untuk domestik.