EKBIS.CO, JAKARTA -- Wisata Islami makin diminati masyarakat Indonesia. Hal ini terbukti dari banyaknya biro perjalanan yang ambil bagian dalam 'International Islamic Expo' yang digelar pada 6 hingga 8 Desember 2013 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.
Kehadiran biro-biro tersebut juga menunjukkan tingginya potensi yang dimiliki oleh bisnis jasa wisata Islami di Indonesia. Dalam kegiatan ini, lebih dari 120 biro perjalanan nasional dan internasional hadir untuk menawarkan berbagai paket umroh-haji dan wisata Muslim, termasuk promo tiket penerbangan dan hotel.
Kegiatan tersebut mempertemukan penjual jasa dengan masyarakat pengguna langsung dari program atau produk umroh, haji dan wisata Islami.
Populasi Muslim Indonesia pada Juli 2012 tercatat sekitar 90 persen dari 248 juta jiwa penduduk Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 58,5 persen tergolong masyarakat kelas menengah dengan tingkat konsumsi 2 hingga 20 dolar AS per hari.
Secara keseluruhan, masyarakat kelas menengah di Indonesia tumbuh cukup signifikan dengan kisaran tujuh juta orang per tahun pada periode 2003 hingga 2010. Tren ini berdampak pada meningkatnya permintaan perjalanan wisata ziarah termasuk haji, umroh, dan wisawa Islami lainnya.
Jamaah umroh tercatat naik hampir 100 persen setiap tahun. Bahkan Kementerian Agama memproyeksi jumlah jamaah umroh tahun 2013 mencapai 1 juta orang, naik dua kali lipat dari Jamaah umroh pada 2012 yang mencapai 500 ribu orang dan pada 2011 yang sebesar 250 ribu orang.
Jumlah itu tidak termasuk jamaah haji reguler dan khusus dari Indonesia yang setiap tahun berjumlah 200 sampai 216 ribu jamaah.
Direktur Bank Syariah Mandiri (BSM), Hanawijaya menilai penyelenggaraan pameran ini sejalan dengan keinginan perusahaan memperbesar penguasaan pangsa pasar BSM untuk haji dan umrah di Indonesia.
"BSM ingin dikenal sebagai bank haji dan umrah masyarakat Indonesia," kata Hanawijaya dalam siaran pers yang diterima Republika, beberapa waktu lalu.