EKBIS.CO, PEKANBARU - Sejumlah biro perjalanan yang berada di Riau meminta manajemen Mandala Airlines untuk segera mengembalikan uang tiket yang telah dibeli serta uang deposit yang dititipkan pada maskapai penerbangan itu. "Kalau untuk Mandala yang telah terjual ada sekitar 6 tiket khusus mudik Lebaran 1435 H baik rute Pekanbaru-Jogjakarta maupun Pekanbaru-Jakarta," kata karyawan Mandiri Tour and Travel Budi di Pekanbaru, Selasa (24/6).
Menurutnya, para konsumen segaja membeli tiket pesawat Mandala Airlines jauh hari sebelum keberangkatan menjelang perayaan Idul Fitri 1435 Hijriah karena ingin medapatkan harga tikat yang relatif murah. Keenam tiket pesawat Mandala itu pihaknya peroleh dengan memanfaatkan uang yang dititipkan perusahaan tempatnya bekerja dari deposit, sehingga jumlah dana menjadi berkurang hanya sekitar Rp 1 juta lagi.
Meski demikian, pihaknya mencoba menghubungi dari nomor call center Mandala seperti yang tertera, tapi selalu sibuk karena banyaknya perusahaan biro perjalanan dalam negeri atau individu yang menghubungi nomor tersebut. "Ketika kita hubungi call center, tidak bisa. Jadi, nasib uang tiket dan dana deposit masih belum jelas. Bukan travel di tempat saya saja, tetapi travel lain juga menyatakan hal yang sama," katanya yang selalu mangkal di Bandara Internasional Sultan Sayarif Kasim II Pekanbaru.
Kepala Perwakilan Paten Tour Travel di Kota Pekanbaru Wendy Yolanda Pasaribu mengatakan, beberapa perusahaan biro perjalanan seperti tergabung di asosiasi seperti Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Indonesia (Astindo) Riau harus rela menunggu kepastian pengembalian dana dari Mandala.
"Kalau perusahaan kami pribadi, tidak ada. Tapi kalau beberapa agen besar yang berada di Pekanbaru, apalagi tergabung di organisasi kami Astindo Riau, kalau itu ada. Tapi masalah besaran saldo yang tersisa saya kurang tahu," katanya.
Pada Rabu (18/6), maskapai penerbangan Tigerair Mandala menghentikan kegiatan operasional terhitung mulai 1 Juli 2014 karena tingginya biaya operasional akibat depresiasi nilai rupiah.