EKBIS.CO, JAKARTA -- Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Ryan Kiryanto memprediksikan kebijakan penghentian stimulus fiskal (tapering off) oleh bank sentral Amerika Serikat The Fed akan rilis pada Maret 2014.
"Sejumlah analis memperkirakan tapering off akan rilis pada Januari atau Maret tahun depan, tapi saya perkirakan Maret baru dirilis," ujar Ryan dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (17/12).
Ryan menuturkan, kendati persentase pengangguran di AS telah mengalami penurunan dari 7,3 persen menjadi 7 persen, pemerintahan Obama dinilai masih ragu-ragu untuk melakukan tapering off. "Tujuh persen pengangguran itu kan sebagaimana yang disepakati, tapi saya kira untuk amannya 6,5 persen dan itu butuh waktu tiga bulan ke depan," ujar Ryan.
Ia mengatakan, pemerintah tidak perlu panik dengan isu tapering off tersebut karena cepat atau lambat akan dilakukan oleh The Fed dan seluruh dunia juga sudah mengantisipasi hal itu ketika Bernanke memberikan sinyal pada Mei 2013. Tapering off juga akan dilakukan secara bertahap oleh The Fed sebesar 10 miliar dolar AS tiap bulannya.
"Jadi The Fed tetap cetak dolar namun jumlahnya berkurang. Ini juga menunjukkan bahwa pemerintah Obama belum begitu yakin kalau tapering dirilis akan menurunkan tingkat pengangguran," kata Ryan.
Ia menambahkan, Jannet Yellen yang akan menggantikan Bernanke juga memiliki kecenderungan kebijakan yang hampir sama dengan Bernanke di mana kebijakan ekonomi yang relatif longgar. Pertumbuhan ekonomi AS yang diprediksi akan terus pulih hingga tahun depan juga akan memberikan dampak positif dengan kembali meningkatnya ekspor ke AS dan berkontribusi menambah devisa hasil ekspor sehingga bisa menguatkan cadangan devisa dan menambah likuiditas di dalam negeri.
"Kalau ada tapering tidak perlu panik, karena yang keluar itu hot money dan terkompensasi dengan hasil ekspor yang masuk," ujar Ryan.