Senin 23 Dec 2013 17:00 WIB

Right Issue, Bank Muamalat Mendapat Suntikan Dana Rp 1,351 Triliun

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Nidia Zuraya
Bank Muamalat
Foto: Republika/Wihdan
Bank Muamalat

EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia, Arviyan Arifin mengatakan saat ini pihaknya mendapat tambahan modal sebesar Rp 1,351 triliun. Hal itu berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, 7 November lalu, disetujui untuk melakukan penambahan modal melalui penawaran umum terbatas.

Ia menjelaskan awalnya di 2013, Bank Muamalat berencana menambah modal melalui SPO dan mencatatkan nama mereka di bursa saham. Hanya saja karena kondisi pertumbuhan ekonomi dan pasar saham, tampaknya Bank Mualamat menunda pencatatan nama mereka di pasar saham.

''Kami bukan tidak jadi, namun menunda hingga kondisi ekonomi memungkinkan,'' tutur dia, kala Pemapan Realisasi Penawaran Umum Terbatas V, Senin (23/12).

Namun penambahan modal, menurut dia tetap dilakukan dengan menambah porsi penerbitan saham kala right issue. Realisasinya dari penawaran umum terbatas (PUT) V, Bank Muamalat mendapat porsi penjatahan right issue sebanyak 2,815 miliar saham. Sedangkan jumlah dana yang didapat menurut dia mencapai Rp 1,35 Triliun.

Berdasarkan rilis, jumlah modal sebelum pelaksanaan PUT V adalah sebesar Rp 821,84 miliar sedangkan setelah penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) menjadi sebesar Rp 1,1 triliun. Penambahan modal ini menunjukkan, pemegang saham masih memiliki komitmen dalam pengembangan Bank Muamalat.

Sebelumnya, Bank Muamalat mendapat tambahan modal sebesar Rp 700 miliar. Maka dalam tiga tahun terakhir, Bank Muamalat mendapat tambahan modal sebesar Rp 2 triliun.

Ia juga mengungkapkan, dalam empat tahun pertumbuhan Bank Muamalat dari sisi aset adalah sebesar 40 persen. Pada 2009, total aset Muamalat sebesar Rp 12 triliun, saat ini tutur dia, mencapai Rp 54 triliun. Faktor pertumbuhan ini juga menjadi salah satu hal yang mendorong pemegang saham menambah modal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement