EKBIS.CO, JAKARTA -- Jumlah cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2013 meningkat. Posisi cadangan devisa tercatat sebesar 99,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS), meningkat 2,4 miliar dolar AS dari posisi sebelumnya.
Pengamat menilai kenaikan cadangan devisa disebabkan oleh langkah Bank Indonesia (BI) yang tidak terlalu banyak melakukan intervensi di pasar. "Cadangan devisa naik itu karena BI tidak mau banyak intervensi di pasar," ujar Ekonom Drajad Wibowo, Kamis (9/1).
Menurutnya, Gubernur BI Agus Martowardojo mengambil kebijakan berbeda dengan gubernur BI sebelumnya, Darmin Nasution. Drajad mengatakan Darmin habis-habisan menahan rupiah agar tidak merosot. Dampaknya cadangan devisa menjadi anjlok.
Saat ini, Agus lebih mengandalkan kenaikan suku bunga tetapi menghemat devisa. Terhitung sejak Juni 2013, BI memang telah menaikan BI Rate sebesar 175 basis poin (bps) atau 1,75 persen menjadi 7,5 persen.
Langkah tersebut meningkatkan cadangan devisa, tetapi rupiah menjadi lebih anjlok. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu (8/1) ditutup pada Rp 12.243 per dolar AS. Angka tersebut terdepresiasi sebesar 0,6 persen year to date (ytd).