EKBIS.CO, JAKARTA -- Sejumlah analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi global 2014 akan lebih baik dibandingkan 2013. Jika pada 2013, pertumbuhan diperkirakan 2,9 persen, maka pada tahun kuda kayu ini, pertumbuhan diproyeksikan 3,6 persen.
Pertumbuhan ekonomi global yang lebih baik, menurut Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Rofiyanto Kurniawan, akan berimbas pada kondisi perekonomian Indonesia.Pada 2013, otoritas fiskal memproyeksikan pertumbuhan ekonomi berada di level 5,7 persen.Pencapaian ini jelas lebih rendah dibanding realisasi pertumbuhan 2012 6,23 persen maupun target dalam APBN-P 2013 yaitu 6,3 persen.
Sedangkan untuk 2014, ekonomi Indonesia diprediksikan tumbuh 6,0 persen sebagaimana target yang ditetapkan dalam APBN 2014. "Tapi melihat kondisi sekarang ini, sebenarnya berat bagi perekonomian kita untuk bisa tumbuh 6 persen," ujar Rofiyanto."Jadi, mungkin pertumbuhannya akan menurun di bawah 6 persen, mungkin di level antara 5,5 sampai 5,8 persen," lanjut Rofiyanto saat menjadi pembicara dalam Dialog Perpajakan: "Outlook Fiskal dan Perpajakan Indonesia Tahun 2014" di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Sabtu (11/1).
Proyeksi pertumbuhan yang dipaparkan Rofiyanto lebih rendah dibandingkan proyeksi Bank Indonesia.Otoritas moneter memperkirakan pertumbuhan 2014 5,8 sampai 6,2 persen. Akan tetapi, proyeksi pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi dibandingkan besaran yang dipatok Bank Dunia yaitu 5,3 persen.
Menurut Rofiyanto, penurunan pertumbuhan tentu akan berdampak pada kinerja perpajakan dalam negeri. Akan tetapi, masih ada harapan dari perbaikan kondisi perekonomian di Eropa maupun Amerika Serikat. Khusus untuk AS, Rofiyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi AS 4,1 persen di kuartal III lalu tentu akan meningkatkan permintaan global. "Karena AS demand utama. Kondisi di AS membaik, tentu membuat kondisi di Asia membaik," kata Rofiyanto seraya menyebut perbaikan kondisi perekonomian salah satu raksasa Asia telah membaik dan berada di posisi 7,8 persen per kuartal III lalu. Apabila kinerja perekonomian di kawasan Asia membaik, otomatis perekonomian dalam negeri akan lebih baik dan kinerja perpajakan juga lebih baik. "Kita harapkan kinerja perpajakan 2014 lebih baik dibanding 2013," ujar Rofiyanto.