Senin 04 Nov 2024 22:10 WIB

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Menko Berikan Sinyal Positif Meski Ada Penurunan

Pertumbuhan akan berada pada kisaran yang sama dengan tahun sebelumnya.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto belum memberikan sinyal pasti mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto belum memberikan sinyal pasti mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. (ilustrasi)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto belum memberikan sinyal pasti mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia memperkirakan pertumbuhan akan berada pada kisaran yang sama dengan tahun sebelumnya, tetapi tidak merinci angka spesifik. 

“Saya tidak berbicara angka, tunggu besok,” ujar Airlangga saat ditemui di kantornya, Senin (4/11/2024).

Baca Juga

Dikonfirmasi terpisah, Ekonom Josua Pardede memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 akan berkisar 5,02 persen year-on-year (yoy), sedikit menurun dari 5,05 persen yoy pada kuartal sebelumnya. Menurutnya, pendorong utama perekonomian masih berasal dari konsumsi rumah tangga, yang diperkirakan tumbuh 5,03 persen yoy, meningkat dari 4,93 persen yoy pada kuartal II 2024.

“Peningkatan konsumsi rumah tangga tercermin dari data penjualan ritel yang menunjukkan pertumbuhan 4,7 persen yoy pada akhir kuartal III 2024, dibandingkan dengan 2,72 persen yoy pada kuartal II 2024,” ujarnya kepada Republika.

Josua juga mencatat Indeks Kepercayaan Konsumen pada akhir kuartal III menunjukkan peningkatan, tumbuh sekitar 1,5 persen yoy. Lebih lanjut, ia menjelaskan, meskipun tidak ada faktor pendorong musiman seperti Hari Besar Keagamaan atau kegiatan pemilu, mobilitas penumpang tetap menunjukkan pertumbuhan yang positif.

“Meskipun penjualan mobil mengalami kontraksi, penjualan motor mencatatkan pertumbuhan solid 12,0 persen yoy,” ungkapnya.

Di sisi lain, investasi tetap menjadi fokus perhatian, dengan Pembangunan Modal Tetap Bruto (PMTB) diperkirakan tumbuh 4,23 persen yoy. Namun, Josua mengingatkan adanya indikasi perlambatan dalam sektor investasi bangunan, tercermin dari pertumbuhan penjualan semen yang hanya 1,1 persen yoy pada kuartal III 2024.

Sementara itu, belanja pemerintah diperkirakan tumbuh 4,13 persen yoy, didorong oleh peningkatan belanja barang dan pegawai. Josua juga menambahkan bahwa ekspor diperkirakan tumbuh 9,38 persen yoy, dengan kinerja impor diperkirakan tumbuh 10,55 persen yoy, mencerminkan resiliensi perekonomian domestik.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi untuk tahun fiskal 2024 diperkirakan akan berkisar 5,04 persen yoy. Angka ini sedikit menurun dari 5,05 persen yoy pada tahun 2023.

“Konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah diperkirakan akan tumbuh membaik, sementara PMTB diperkirakan melambat,” kata Josua. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement