EKBIS.CO, JAKARTA -- Kadence International, sebuah perusahaan riset global, memproyeksikan pertumbuhan industri market research Indonesia akan berada di kisaran 15 sampai 20 persen pada 2014. Pada semester I, industri ini akan tumbuh 10 sampai 15 persen, sedangkan pada semester II, pertumbuhan membaik hingga berada di kisaran 15 sampai 20 persen.
Demikian disampaikan Managing Director Kadence International Indonesia Vivek Thomas dalam keterangan pers yang diterima ROL, Kamis (23/1). Menurut Vivek, pertumbuhan industri market research di Indonesia akan sedikit terpengaruh oleh ketidakpastian yang dialami industri pada umumnya.
Ketidakpastian timbul seiring perhelatan Pemilihan Umum 2014. Industri menantikan persona-persona yang akan bertarung dan terpilih dalam pemilihan presiden. "Para pelaku industri akan wait and see. Sebab, kebijakan yang dibuat oleh kandidat terpilih akan berpengaruh. Industri market research juga sedikit terkena dampak," kata Vivek.
Lebih lanjut, Vivek mengungkapkan, Kadence International berhasil membukan pendapatan sebesar Rp 94,2 miliar sepanjang 2013 silam. Pencapaian pendapatan Kadence bertumbuh 59 persen dibanding pendapatan setahun sebelumnya yang tercatat Rp 59,2 miliar. Pertumbuhan ini jauh melampaui pertumbuhan rata-rata industri market research 2013 yaitu 15 persen.
Pada 2014, Kadence menargetkan pertumbuhan sebesar 22 persen. "Tingginya pertumbuhan didorong kesadaran perusahaan di Indonesia terhadap research," ujar Vivek.
Meskipun begitu, Vivek menyebut tingkat kesadaran perusahaan di Indonesia terhadap research masih tergolong rendah. Padahal, kompetisi di sektor industri yang semakin meningkat seharusnya mendorong perusahaan untuk meningkatkan aspek ini dalam menjalankan bisnisnya. Secara umum, Vivek memprediksi industri akan bertumbuh 3 sampai 4 persen pada semester I 2014 dan akan meningkat sekitar 6 persen pada semester II tahun kuda kayu ini.