EKBIS.CO, KUALA LUMPUR -- Bursa Malaysia mengincar investor sektor ritel dari wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan pertumbuhan nilai kapitalisasi dan mempertahankan kinerja sebagai bursa regional terbaik di Asia.
"Kami ingin investor ritel dari Indonesia atau Thailand mau diversifikasi kesini. Kami ingin mereka bisa melihat Malaysia sebagai alternatif, daripada ke (bursa) Hong Kong atau AS," ujar Executive Vice President Investor Development and Securities Market Bursa Malaysia, Zul Mustafa ditemui di Kuala Lumpur, Kamis.
Zul menjelaskan prestasi Bursa Malaysia relatif baik pada 2013, serta mampu bertahan dari faktor "tapering off" yang sempat mengganggu bursa saham Thailand dan Indonesia, karena kinerja yang lebih banyak didukung pelaku domestik.
Untuk itu, sebagai upaya mempertahankan kinerja baik dan mengundang pelaku pasar ritel Asia Tenggara, Bursa Malaysia akan mengembangkan berbagai produk serta memperbaiki struktur kinerja untuk membangun kepercayaan investor.
"Investor ritel kami masih rendah, sekitar 20 persen, likuiditas tidak ada di pasar. Itu kami dorong. Kami mau investor yang lebih balance antara lokal, ritel, institusi dan internasional. Tapi proses kami masih agak lama untuk mempromosikan produk," katanya.
Zul mengakui, masih ada regulasi yang menghambat untuk penerbitan produk yang berbau spekulatif, seperti Exchange Traded Fund, sehingga menyebabkan produk alternatif yang ditawarkan Bursa Malaysia kepada investor menjadi terbatas.
"Kami maunya proses agak gampang untuk isu produk. Tapi di Malaysia, peraturan sedikit strict, seperti dilarang memberi janji kepada publik yang ada unsur spekulasi, karena takutnya masih banyak investor yang kurang bijaksana," katanya.
Selain itu, Bursa Malaysia akan menyiapkan sarana infrastruktur untuk mendukung kinerja integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015, serta agar dapat makin bersaing dengan Bursa Singapura, Thailand, Filipina dan Indonesia.
"Supaya siap saing kami mempersiapkan diri dulu. In term of product dan services kami sudah ada. Hambatan coba kami remove, supaya bisa bersaing misalnya dengan Singapura, mereka ada di depan kami, terutama infrastruktur," ujar Zul.
Saat ini, perusahaan yang tercatat listing di Bursa Malaysia, meliputi berbagai sektor ekonomi seperti finance, trading, jasa, penerbangan, perkebunan serta pertambangan minyak dan gas, dengan nilai kapitalisasi terbaik ketiga pada 2013 setelah Bursa Jepang dan China.