EKBIS.CO, JAKARTA -- Ekonom senior Faisal Basri mempertanyakan keberadaan beras impor asal Vietnam di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Terlebih, beras yang diimpor memiliki rupa dan rasa yang sejenis dengan beras lokal yang seharusnya hanya boleh diimpor oleh Perum Bulog.\
"Padahal pemerintah sudah kadung sesumbar 2013 tidak ada beras impor. Stok beras yang dikelola Bulog pun cukup dan harga stabil," ujar Faisal dalam laman blognya seperti dikutip, Selasa (28/1).
Menurut Faisal, teramat mudah menelusuri keganjilan impor beras dari Vietnam ini. "Teliti saja dari dokumen impor resmi. Dengan mudah diketahui siapa saja yang mengimpor," kata dia.
"Besok pun bisa kita tahu siapa yang berbohong," tambah Faisal.
Lebih lanjut, Faisal mengatakan, bukan kali ini saja Kementerian Perdagangan (Kemendag) berulah. Ia menuturkan, beberapa waktu yang lalu, kasus impor bawang putih, Menteri Perdagangan ditetapkan sebagai terlapor oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Berbeda dengan kasus bawang putih, Faisal menyebut impor beras yang dilakukan secara tidak patut, niscaya akan memukul petani lokal. "Karena harga jual beras Vietnam lebih murah Rp 500-Rp 700 per kg."