EKBIS.CO, Pada pekan lalu, bank sentral Amerika Serikat, the Federal Reserve, memutuskan untuk memangkas stimulus. Hal ini mendorong bank sentral negara di Eropa untuk mempertahankan suku bunga rendah untuk mempertahankan pertumbuhan.
Sejumlah bank di Eropa dan Australia akan mempertahankan suku bunga yang saat ini sudah mencapai rekor terendah. Di AS, jumlah pengangguran akan meningkat kembali pada Januari dan diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan negara tersebut.
Bank Sentral Eropa (ECB) menyatakan akan mempertahankan rekor terendah suku bunga acuan di level 0,25 persen. Data terbaru menunjukkan tidak ada alasan bagi ECB untuk menilai kembali prospek inflasi dan tensi pasar uang.
"Kami mengharapkan tidak ada yang akan disampaikan pada pertemuan Kamis," kata Ekonom Goldman Sachs Group Inc di Frankfurt, Dirk Schumacher, seperti dilansir Bloomberg, Ahad (2/2).
Sementara, sembilan anggota komite kebijakan moneter Bank of England (BOE) akan mempertahankan rekor terendah suku bunga acuan di level 0,5 persen. Target obligasi dipatok 617 miliar dolar AS.
Bank sentral Inggris tengah berada dalam tekanan untuk tidak menaikkan suku bunga acuan sampai tingkat pengangguran turun menjadi tujuh persen. Data menunjukkan ekonomi Inggris telah tumbuh lebih cepat sejak krisis global yang dimulai 2007.
Gubernur BOE Mark Carney mengatakan pemulihan memiliki cara sendiri sebelum regulator mempertimbangkan untuk meninggalkan pengaturan pada kebijakan moneter.
"Kami memperkirakan tidak akan ada perubahan kebijakan sampai pertemuan Februari," kata Ekonom Goldman Sachs Group, Kevin Daly.
Carney akan menyampaikan proyeksi satu tahun ke depan pada 12 Februari. Hal serupa juga dilakukan bank sentral Australia. Regulator mempertahankan suku bunga acuan di level 2,5 persen. Isu penting yang ditunggu adalah berapa lama regulator akan bertahan di suku bunga rendah.
"Sementara sangat aman menetapkan suku bunga kas di level yang stabil, tidak menutup kemungkinan ini terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan konsisten dengan target inflasi," kata Kepala Ekonom Citigroup di Australia, Paul Brennan.