Selasa 04 Feb 2014 15:07 WIB

BCA Syariah Pertahankan NPF Nett Nol Persen

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Nidia Zuraya
BCA Syariah
BCA Syariah

EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Direktur Utama Bank BCA Syariah, John Kosasih mengatakan perseroan berhasil mempertahankan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) sebesar nol persen. Ia menyatakan tingkat rasio NPF nett senilai nol persen ini adalah yang terbaik di industri. Selain itu, NPF gross berhasil dipertahankan di angka 0,1 persen.

Ia menyatakan langkah kehati-hatian adalah kunci mempertahankan angka rasio pembiayaan bermasalah. ''BCA Syariah selalu berupaya utk melaksanakan prudent banking practice, kami melakukan hal tsb dr proses awal hingga akhir,'' tutur dia ketika dihubungi Republika, Selasa (4/2).

Terkait dengan kinerja BCA Syariah hingga akhir Desember 2013, total aset ditutup di angka Rp 2,04 triliun atau naik 28 persen dari tahun sebelumnya. Sementara pembiayaan naik 41 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 1,42 triliun.

Sedangkan dana pihak ketiga menjadi Rp 1,7 triliun atau naik 36 persen. Selanjutnya, provision ratio sebesar 120 persen, dimana current account deficit (CAD) atau defisit neraca berjalan dibentuk dari CAD wajib lebih besar dari ketentuan. Hal ini bermakna hasil yang diperoleh sangat prudent.

Khusus untuk laba sebelum pajak, nilainya naik 53 persen sebesar Rp 16,8 miliar. Memasuki 2014, BCA Syariah mencanangkan pertumbuhan kompetitif sesuai target industri.

Ia mengatakan kisaran pertumbuhan hingga maksimal 30 persen. Tambah 61 jaringan untuk mendorong pertumbuhan ada beberapa inisiatif baru yang akan diluncurkan di 2014.

Ia mengatakan seperti layanan mobile banking BCA Syariah dan BCA Syariah ikut dalam program Gebyar BCA. BCA Syariah juga akan memulai Murabahah Emas atau investasi emas dengan angsuran ringan. Selain itu untuk jaringan, BCA Syariah mencanangkan untuk membuka 26 jaringan kantor baru. Sehingga total jaringan bergerak naik menjadi 61 jaringan dari sebelumnya hanya 34 cabang di 2013.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement