EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) meyakini defisit transaksi berjalan pada triwulan IV-2013 akan turun. Keoptimisan tersebut didasarkan pada neraca perdagangan yang surplus pada triwulan IV-2013.
Neraca perdagangan triwulan IV-2013 mencatatkan surplus sebesar 2,4 miliar dolar AS. Padahal pada triwulan sebelumnya selalu defisit. Untuk keseluruhan tahun 2013, neraca perdagangan defisit 3,8 miliar dolar AS. "Ini diluar ekspektasi BI," ujar Kepala Grup Neraca Pembayaran Departemen Statistik BI Endi Dwi Tjahyono, Rabu (5/2).
Surplusnya neraca perdagangan triwulan IV tidak lepas dari neraca perdagangan barang pada Desember 2013 yang mengalami surplus tinggi, yakni sebesar 1,5 miliar dolar AS. BI menilai realisasi neraca perdagangan Desember 2013 akan berkontribusi pada menurunnya defisit transaksi berjalan di triwulan IV-2013.
"Kalau neraca perdagangan defisitnya mengecil, defisit transaksi berjalan akan membaik. Ini dampaknya signifikan," ujarnya. Hal tersebut diharapkan berlanjut pada 2014 sebagai dampak dari kebijakan yang telah diambil BI dan pemerintah.
Endi mengatakan, dengan menjaga transaksi berjalan ke tingkat yang sehat akan memperkuat arus masuk. Para investor, sebelum menanamkan modalnya, melihat kondisi transaksi berjalan suatu negara. Transaksi berjalan yang sehat akan mendongkrak kepercayaan investor. "Faktor yang membuat mereka berpindah-pindah adalah defisit transaksi berjalan," ujarnya.