EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Selasa (11/2) pagi menguat 11 poin menjadi Rp 12.165 dibanding sebelumnya Rp 12.176 per dolar AS.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (11/2) mengatakan nilai tukar rupiah kembali bergerak menguat terimbas data kenaikan indeks kepercayaan konsumer sehingga melengkapi sentimen positif makro ekonomi Indonesia yang telah dipublikasi sebelumnya. "Potensi penguatan rupiah masih ada, data-data ekonomi domestik cukup baik," katanya.
Ia menambahkan Bank Indonesia yang merencanakan untuk tetap melakukan kebijakan moneter dengan suku bunga acuan yang ketat turut disambut positif pasar. Namun, lanjut dia, penguatan rupiah diperkirakan bergerak dalam kisaran sempit menanti kebijakan dari gubernur bank sentral AS yang baru Janet Yellen.
"Kebijakan Gubernur bank sentral AS itu sedang dinanti pasar terutama terkait pengurangan stimulus moneternya," katanya. Di sisi lain, Reza mengatakan, penguatan rupiah juga masih dibayangi sentimen negatif mata uang euro setelah indikasi bank sentral Eropa (BoE) yang akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di level rendah.