EKBIS.CO, JAKARTA -- Letusan Gunung Kelud mengganggu distribusi pangan ke daerah konsumen. Daerah ini merupakan salah satu sentra tanaman hortikultura. Namun belum dibutuhkan tambahan impor untuk menambal kebutuhan hortikultura nasional.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Rusman Heriawan mengatakan produksi dari kawasan Gunung Kelud didistribusikan untuk wilayah sekitarnya saja. Sedangkan untuk wilayah Jakarta, pasokan didapatkan dari sentra produksi di Jawa Tengah. "Saya deklarasikan untuk jangan buru-buru impor," katanya ditemui dalam acara Forum Diskusi yang Digelar Nestle di Hotel Four Season, Selasa (18/2).
Pasokan sayuran dan buah-buahan diperkirakan terganggu untuk satu hingga tiga bulan mendatang. Salah satu sentra produsen bawang merah yaitu Nganjuk menderita kerusakan cukup parah. Saat ini Kementan sedang mencari kantong produksi lain untuk memasok ke daerah konsumen yang biasanya dipasok dari Nganjuk.
Diperlukan langkah strategis untukk membenahi dampak erupsi Gunung Kelud. Letusan gunung memberikan efek yang berbeda jika dibandingkan dengan bencana lain seperti banjir. "Tiba-tiba ada tanaman hortikultura dan sayuran yang mati (sudden death)," katanya.
Evaluasi menyeluruh diperlukan agar langkah rehabilitasi memberikan manfaat optimal. Wilayah yang terdampak erupsi Gunung Kelud tidak bisa langsung ditanami benih. Kementan masih menunggu rekomendasi kapan bisa dilakukan penanaman.