EKBIS.CO, JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan Pemerintah berkeinginan minyak Blok Cepu di Bojonegoro, Jawa Timur, segera berproduksi sebesar 165 ribu barel, karena bisa menopang ketahanan energi nasional.
"Saya kira tidak hanya Pemerintah saja, tetapi juga semua pihak berkeinginan minyak Blok Cepu berproduksi karena akan menopang ketahanan energi nasional, apalagi potensi cadangan minyaknya mencapai 0,5 miliar barel," katanya, di Bojonegoro, Selasa.
Ia menjelaskan lapangan minyak Blok Cepu di Bojonegoro yang saat ini produksinya 26 ribu barel per hari akan mencapai produksi puncak 165 ribu barel per hari pada 2015. "Informasi yang saya terima dari MCL produksi puncak bisa direalisasikan tahun depan," ucapnya.
Dengan demikian, katanya, produksi puncak minyak Blok Cepu 165 ribu barel per hari akan mendukung produksi minyak secara nasional yang saat ini sebesar 814 ribu barel per hari.
"Yang jelas Pemerintah sangat berharap produksi minyak Blok Cepu bisa segera berproduksi, meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi untuk merealisasikan produksi puncak minyak Blok Cepu," ujarnya.
Oleh karena itu, katanya, kunjungannya ke lokasi proyek "engineering, procurement and constructions"/EPC minyak Blok Cepu di daerah setempat juga merupakan usaha membantu memecahkan masalah yang menghambat pekerjaan proyek Blok Cepu.
"Saya sangat mengapreasi pekerjaan proyek Blok Cepu, sebab pelaksanaan pekerjaan proyek dilaksanakan siang malam. Semua kontraktor berusaha bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu," tandasnya.
Sementara itu, Vice President Public and Government Affair MCL Erwin Maryoto menyebutkan saat ini pekerja yang terlibat dalam pekerjaan proyek pembangunan minyak Blok Cepu EPC 1 sampai 5 di Bojonegoro dan Tuban mencapai 8.000 pekerja.
Sesuai data, katanya, pekerjaan pembangunan proyek EPC I sampai V baik yang ada di Bojonegoro dan Tuban, sudah mencapai 80 persen.
"Kekurangannya ya merata. Artinya semuanya kan belum selesai," ujarnya.
Hatta Rajasa melakukan kunjungan di lokasi proyek EPC di Kecamatan Ngasem dengan didampingi Bupati Bojonegoro Suyoto.