EKBIS.CO, KUALA LUMPUR -- Aset perbankan syariah di Malaysia per akhir 2013 mencapai 25 persen. Malaysia sedang dalam jalur yang tepat untuk mencapai target pangsa pasar syariah sebesar 40 persen pada 2020.
"Dengan meneruskan momentum yang ada saat ini, pada 2020 aset perbankan syariah di Malaysia akan mencapai 40 persen," kata Kepala Perusahaan (CEO) Standard Chartered Saadiq Bhd, Wasim Saifi, seperti dilansir The Star Online, Rabu (12/3).
Perbankan syariah telah tumbuh dua kali lebih cepat di Malaysia sebagai mitra konvensional. Pertumbuhan tahunan syariah di negeri tersebut mencapai 22 persen.
Standard Chartered Saadiq Bhd merupakan unit usaha syariah dari Standard Chartered Bank. Perseroan menawarkan layanan syariah di 10 kantor cabang di Malaysia. Selain itu, layanan syariah juga tersedia di cabang konvensional Standard Chartered Malaysia.
Unit usaha syariah Standard Chartered ini menawarkan berbagai produk dan layanan syariah termasuk deposito, pembiayaan usaha kecil dan menengah (UKM), dan investasi. UKM merupakan produk unggulan Standard Chartered Saadiq Bhd. Produk-produk perbankan syariah untuk UKM sudah setara dengan produk konvensional, kata Saifi. Perseroan tetap optimistis dengan pertumbuhan segmen UKM.
Standard Chartered merupakan bank internasional pertama yang mendirikan anak perusahaan berbasis syariah pada 2008. Pada 2012, Standard Chartered Saadiq Bhd menjadi hub global bagi sektor konsumer perbankan syariah.
Standard Chartered Saadiq Bhd telah muncul di negara-negara Afrika seperti Nigeria, Tanzania, dan Uganda. Tahun ini, perseroan berencana membuka cabang di Kenya.