EKBIS.CO, JAKARTA - Lembaga Kemanusiaan Nasional Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dan Bank Ekonomi memulai program LIFE (Library and Fun Education) yang bertujuan memperbaiki dan melengkapi fasilitas perpustakaan di lingkungan SD Negeri 01 dan SD Negeri 13 Manado.
Kerjasama program LIFE dilakukan secara simbolis oleh Edwin Rudianto, Head of Business Banking Bank Ekonomi dan Direktur Program PKPU, Rully Barlian, Sabtu (15/3).
Rully Barlian mengatakan, banjir melanda Manado, tidak sedikit korban yang kehilangan harta bendanya. Berapa banyak rumah yang rusak, fasilitas umum yang rusak, termasuk fasilitas ruang belajar. Perbaikan fasilitas pendidikan memang seharusnya menjadi prioritas dalam tahap rehabilitasi pasca bencana
“Anak-anak yang terdampak banjir harus terus melanjutkan pendidikannya, dalam tahap pemulihan ini PKPU fokus pada program pendidikan,” kata Rully Barlian.
PKPU juga sudah melakukan berbagai aksi di Manado diantaranya pengobatan kesehatan gratis, pembagian logistik dan sembako. "Saat ini kita sedang mengupayakan program Sambung Kampung berupa perbaikan jembatan yang rusak akibat banjir. Terputusnya akses melalui jembatan, mengganggu aktivitas belajar dan ekonomi masyarakat," katanya.
Ditambahkannya, pemberian bantuan merupakan salah satu pilar utama program tanggung jawab sosial kemasyarakatan (CSR) Bank Ekonomi. Selain itu, hal ini juga kami lakukan untuk mempertegas komitmen kami terhadap kualitas pendidikan anak di tanah air.
"Melalui program LIFE ini diharapkan dapat memupuk budaya membaca sehingga memberikan kontribusi terhadap pengembangan kemampuan dan kreativitas dari siswa dan siswi di dua sekolah dasar di atas," ujar Edwin.
Minat baca masyarakat Indonesia secara umum masih tergolong masih sangat rendah. UNESCO pada 2012 melaporkan bahwa indeks minat baca warga Indonesia baru mencapai angka 0,001. Artinya dalam setiap 1.000 orang Indonesia, hanya ada satu orang yang memiliki minat baca.
Bencana banjir bandang yang terjadi di Manado pada Januari 2014 lalu masih menyisakan berbagai persoalan. Tercatat sebanyak 19 orang meninggal dunia, 85.831 org terdampak banjir, 840 unit rumah hancur, 4.073 rumah yang rusak berat dan 242 unit fasilitas umum rusak akibat bencana ini.