Rabu 19 Mar 2014 20:08 WIB

Pabrik Gula PTPN X tak Terpengaruh Letusan Kelud

Rep: Budi Raharjo/ Red: Joko Sadewo
Pabrik gula, ilustrasi
Pabrik gula, ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pabrik gula (PG) milik PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) di wilayah sekitar Gunung Kelud, Jawa Timur, siap memulai musim giling tebu sesuai jadwal, Mei atau Juni mendatang. Tak ada gangguan berarti dari letusan Gunung Kelud pada fasilitas produksi PG maupun lahan tebu.

"Pada awal letusan Gunung Kelud, kami tugaskan semua PG yang berada di Kediri untuk fokus membantu para pengungsi. Kami buka posko kesehatan, dapur umum, sampai penyiapan rehabilitasi rumah penduduk. Sekarang kami semua kembali fokus pada upaya peningkatan produksi gula," ujar Sekretaris Perusahaan PTPN X M Cholidi dalam keterangan tertulisnya.

Ada tiga PG milik PTPN X di Kediri, yaitu PG Pesantren Baru, PG Meritjan, dan PG Ngadirejo. Tiga PG itu termasuk sebelas PG milik PTPN X di seluruh Jatim. Pada 2014, PTPN X menargetkan produksi gula hingga 576 ribu ton, meningkat sekitar 19 persen dibanding produksi 2013 sebesar 485.472 ton. PTPN X adalah produsen gula terbesar di Indonesia.

Dari pendataan PTPN X, PG-PG yang berada di sekitar Kediri tidak mengalami kerusakan berarti setelah terjadi letusan Gunung Kelud. Semua fasilitas produksi PG aman dan terhindar dari dampak letusan. "Hanya atap perumahan karyawan, masjid, dan kantor yang dipenuhi abu. Hanya sebagian kecil atap yang rusak, sebagian besar hanya tinggal dibersihkan. Jadi kami pastikan mesin-mesin PG siap berputar pada Mei atau Juni nanti sesuai jadwal giling," ujar Cholidi.

Adapun terkait lahan tebu, Cholidi mengatakan, hanya sedikit yang mengalami kerusakan. Hanya 24 hektare lahan tebu yang terkena lahar dingin dan harus puso (gagal panen). Jumlah 24 hektare itu sangat minim, hanya 0,1 persen dari total lahan tebu di lingkungan PG di wilayah Kediri yang mencapai sekitar 24 ribu hektare.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement