EKBIS.CO, BANYUWANGI -- Pabrik Gula Glenmore Banyuwangi, Jawa Timur, yang merupakan unit usaha PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) pada musim giling 2024 menargetkan menggiling sebanyak satu juta ton tebu di wilayahnya.
"Target giling tebu satu juta ton tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya 733 ribu ton," kata General Manajer PG Glenmore Banyuwangi Sugondo.
Peningkatan target giling tebu tahun ini, lanjut Sugondo, merupakan bagian dari upaya manajemen pabrik gula untuk mendukung tercapainya swasembada gula nasional. Serta peningkatan kinerja positif PG Glenmore beberapa tahun terakhir.
Menurut ia, PG Glenmore telah mempersiapkan strategi untuk pencapaian target tersebut. Di antaranya pemeliharaan rutin mesin pabrik untuk menjaga performa ketika giling dan antisipasi perbaikan saat giling, hingga kualitas bahan baku tebu (BBT) untuk mengoptimalkan potensi rendemen tebu.
"Maintenance mesin kami lakukan agar performa pabrik optimal serta menjaga kualitas bahan baku tebu untuk menjaga potensi rendemen tebu (kadar kandungan gula dalam batang tebu)," ujar Sugondo.
Selain itu, menurutnya, kualitas tebang tebu juga disosialisasikan dan dipantau bersama dengan petani mitra dan Supporting Co sebagai pengelola kebun tebu. Aksi korporasi PTPN Group menetapkan SGN (Sugarco) mengelola pabrik (off farm) dan kebun tebu dikelola oleh PTPN I (Supportingco).
Untuk mendukung Peraturan Presiden Nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel), kata Sugondo, PG Glenmore Banyuwangi siap apabila mendapat penugasan khusus untuk produksi bioetanol, terlebih kapasitas dan teknologi yang ada mendukung.
Sugondo menyampaikan kapasitas giling PG Glenmore yang ada dapat ditingkatkan, terlebih daya dukung lahan tebu atau land bearing capasity cukup sebagai pasokan bahan baku tebu.
"PG Glenmore saat ini memiliki kapasitas giling terpasang 6.000 ton per hari (TCD) dan masih dapat ditingkatkan menjadi 8.000 ton per hari," ucapnya.
Sementara Manajer Keuangan PG Glenmore Bayuwangi Fajri mengatakan selain gula kristal putih sebagai hasil produksinya pabrik gula tersebut sebagai satu-satunya pabrik gula di Banyuwangi menyumbang pendapatan asli daerah melalui pajak dan retribusi.
"Realisasi pembayaran pajak dan retribusi kami 2023 kurang lebih sebesar Rp 700 juta sebagai kontribusi PG Glenmore terhadap pendapatan daerah, dan sebagai stimulasi ekonomi masyarakat terutama ekosistem gula di Banyuwangi," ujarnya.