EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) memutuskan untuk membagikan dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Total dividen yang dibagikan sebesar 20,7 persen dari laba, atau sebesar Rp 2,9 triliun dengan Rp 120 per saham.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, atas dividen tunai tersebut akan diperhitungkan dengan dividen interim tahun buku 2013 sebesar Rp 45 per saham yang telah dibayarkan Perseroan kepada pemegang saham pada 17 Desember 2013. Dividen yang sudah dibayarkan sebesar Rp 1,1 triliun. "Sisa dividen per saham untuk tahun buku 2013 yang akan dibayarkan Perseroan adalah sebesar Rp 75 per saham. Nilainya Rp 1,8 triliun lagi," ujar Jahja yang ditemui usai RUPST di Kempinski Jakarta, Senin (7/4).
Persentase laba yang dibagikan untuk dividen lebih kecil dari tahun sebelumnya yang sebesar 23,9 persen. Namun, absolut tahun lalu lebih kecil, yakni Rp 43,5 per saham dan Rp 71 per saham. "Persentase diturunkan tapi absolut naik, memang janji kita ke investor untuk dividen absolut kita usahakan naik, tapi persentase kita di 20 persenan," ujarnya.
Jahja mengatakan, dengan pembagian dividen tersebut, BCA telah memperhitungkan modal untuk menyambut aturan Basel III. "Kita yakin kita salah satu sistemik bank jadi harus tambah permodalan kuat," ujarnya. Guna memenuhi Basel III, Bank Indonesia (BI) akan mewajibkan perbankan nasional memiliki Capital Adequacy Ratio (CAR) minimal 10,5 persen. CAR BCA saat ini mencapai 17,5 persen. Hingga akhir tahun, BCA akan mempertahankan CAR pada posisi tersebut. "Bahkan kalau kredit hanya naik 15 persen kita bisa nambah CAR," ujarnya.