EKBIS.CO, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai saat ini semakin banyak perempuan yang menjadi investor. Direktur Pengembangan BEI Frederica Widyasari Dewi mengatakan, semangat perempuan berinvestasi terus meningkat.
"Dibandingkan 10 tahun lalu, keadaan sekarang lebih baik. Dulu perempuan tidak mau diajak investasi," kata Frederica di Gedung BEI, Senin (21/4).
Sayangnya, BEI tidak melakukan penghitungan berapa jumlah investor perempuan yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Namun, jumlahnya terus meningkat.
Pendidikan dan sosialisasi yang terus-menerus berhasil membuka wawasan perempuan untuk berinvestasi. Perempuan semakin diberi pemahaman kalau investasi tidak seburuk yang selama ini dipikirkan.
Frederica mengatakan, paradigma investasi yang lekat dengan laki-laki dan rumit membuat banyak perempuan enggan melakukan investasi. Padahal, investasi tidak melihat gender. Selain itu, investasi juga tidak melulu bermain saham. "Ada banyak produk yang bisa dimanfaatkan untuk investasi," kata perempuan yang disapa Kiki ini.
BEI memiliki program khusus untuk mendekatkan perempuan dengan investasi, yaitu program perempuan investasi. Pada program ini, bursa memberikan edukasi dan sosialisasi pada perempuan. Perempuan adalah orang yang mengelola keuangan dalam rumah tangga. Edukasi investasi diharapkan agar perempuan mampu mengelola keuangan dengan baik dan berinvestasi untuk masa depan.
Pada saat yang sama, BEI menyelenggarakan IDX Kartini Day 2014 dengan tema Creativity in Diversity. Acara ini menghadirkan dua perempuan yang menjadi inspirasi di masa modern, yaitu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan founder Thisable Enterprise Angkie Yudistia, seorang penderita tuna rungu.