EKBIS.CO, BOJONEGORO -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melansir produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur diperkirakan jika sudah puncaknya dapat memberikan kontribusi yang mencapai 20 persen dari produksi minyak nasional.
"Secara bertahap produksi lapangan Banyu Urip akan meningkat. Saat ini, produksi lapangan yang dikelola kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS) Mobil Cepu Ltd. (MCL) itu sebesar 29 ribu barel minyak per hari," kata Plt Kepala SKK Migas Johanes Widjanarko, Ahad (27/4).
Per September 2014, produksi ditargetkan naik 10 ribu barel minyak per hari dengan adanya tambahan fasilitas produksi awal dan ditargetkan mencapai puncaknya sebesar 165 ribu barel per hari pada tahun 2015.
Cadangan migas di Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu ditemukan pada 2001. Kontrak kerja sama Blok Cepu ditandatangani pada 17 September 2005 dengan MCL sebagai operator.
MCL, anak perusahaan dari Exxon Mobil Corporation, memegang 45 persen saham partisipasi, bersama Pertamina EP Cepu yang memegang 45 persen saham dan Badan Kerja Sama Blok Cepu (BKS) dengan 10 persen saham.
Rencana pengembangan lapangan disetujui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada 15 Juli 2006. Cadangan minyak di Lapangan Banyu Urip diperkirakan sebesar 445 juta barel. Produksi 20 persen tersebut menurut Widjonarko sangatlah berarti.