EKBIS.CO, JAKARTA -– Anak perusahaan PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP mencatatkan uji produksi sumur terbesar dalam sejarah Pertamina EP. Uji produksi sumur di Louise Sangasanga Field mencapai 8.280 barel per hari (bph).
Pjs Public Relation Manager PT Pertamina EP Arya Dwi Paramita mengatakan, pada uji pertama tes open flow hasilnya 8.280 bph minyak dapat mengalir, setelah dilakukan tes lanjutan dengan choke 24/64 (9mm) untuk mengetahui kemampuan sumur optimum menghasilkan minyak di kisaran 1.200 bph.
Arya menerangkan, sumur Louise 1055 ini merupakan sumur pengembangan yang di bor pertama kali pada 2014 ini hingga kedalaman 3.500 meter di bawah permukaan tanah, berikutnya akan dilaksanakan 10 sumur pengeboran pengembangan di struktur Lousie tersebut sampai 2015.
Dia melanjutkan, sumur Lousie sendiri berhasil diselesaikan dalam kurun waktu 40 hari pemboran, dengan investasi mencapai sekitar 3.7 Juta dolar AS.
“Berdasarkan hasil tes yang dilakukan oleh tim Petroleum Engineering Field Sangasanga, kemampuan produksi minyak dari sumur Louise 1055 mencapai 8.280 bph, namun setelah dilakukan penghitungan lebih lanjut, sumur tersebut diproduksikan di kisaran 1.200 bph” ujar dia seperti dikutip dari rilis, Selasa (29/4) siang.
Lebih lanjut minyak yang diproduksikan oleh Field Sangasanga sendiri diolah di kilang milik Pertamina yang dikelola oleh RU V Balikpapan.
“Dengan hasil pemboran dari sumur Lousie 1055 tersebut membuat kami semakin semangat untuk terus meningkatkan produksi migas nasional. Untuk melengkapi keberhasilan sumur di struktur Louise ini, kami akan menambah 10 Sumur pengeboran di struktur tersebut”, kata Arya.
Sementara itu,dengan tambahan 1000 bph dari sumur Louise 1055, total produksi minyak PT Pertamina EP saat ini mencapai 119 ribu bph.