EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI/Persero) tahun ini menerbitkan obligasi senilai maksimal Rp 1 triliun. Obligasi ini dikatakan untuk mendukung pembiayaan proyek infrastruktur nasional.
Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Martini berharap terbitnya obligasi akan membuat industri infrastruktur semakin berkembang. Ia melihat masih ada pasar yang luas di masa depan, sementara kemampuan pendanaan terbatas. "Produk ini menjadi unik, karena PT SMI merupakan satu-satunya lembaga yang fokus menggarap infrastruktur, baik untuk proyek yang dibangun swasta maupun proyek usaha BUMN," katanya ditemui saat Public Expose Obligasi I SMI 2014 di Jakarta, Rabu (7/5).
PT SMI juga berpengalaman menggarap proyek infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia, dengan diversifikasi sektor yang beragam sesuai dengan ketentuan PMK No. 100/PMK.010/2009 Tahun 2009 tentang Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur. Sampai akhir tahun 2013, PT SMI telah memberikan total komitmen pembiayaan sekitar Rp 4,47 Triliun untuk project cost sebesar Rp 38,89 triliun dengan multiplier effect sebesar 8,7 kali.
Pendanaan PT SMI didominasi sektor ketenagalistrikan dengan porsi 39 persen dari total pendanaan. Selanjutnya disusul oleh sektor minyak dan gas bumi, transportasi, migas dan telekomunikasi.
Dalam lima tahun terakhir, kinerja PT SMI cukup impresif dengan CAGR pertumbuhan total aset sebsar 79 persen dan ekuitas sebsar 44 persen. Total aset PT SMI pada tahun 2013 berjumlah Rp 7,1 triliun dengan total pendapatan usaha sebesar Rp 424 miliar dan keuntungan bersih sebesar Rp 207 miliar.
Penerbitan obligasi ini diharapkan bisa membuat kinerja meningkat. "Marketnya luar biasa besar, kami kerjasama untuk pembiayaan proyek yang nilainya besar," ujar Direktur Manajemen Risiko, Keuangan dan Dukungan Kerja PT SMI, Nasrizal Nazi.
Bertindak sebagai wali amanat yairu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sedangkan penjamin pelaksana emisi yaitu PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities dan PT Mandiri Sekuritas.