EKBIS.CO, BANDUNG -- Kerja sama antara PT Bio Farma dengan Tunisia yang diwakili Pasteur Institute of Tunis terjalin sudah. Produsen vaksin yang berlokasi di Kota Bandung ini pun menyambut baik niatan Tunisia mengembangkan vaksin.
Karenanya Bio Farma optimistis, kerja sama ini akan menopang proses kemandirian Tunisia dalam memenuhi kebutuhan vaksin dalam negerinya. Dalam kerja sama itu, PT Bio farma akan memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh Tunisia, khususnya dalam proses riset. Paling tidak, PT Bio Farma bersama Tunisia akan melakukan riset dalam memroduksi vaksin corona dan mers yang menjangkit di negara-negara Timur Tengah.
Menurut Corporate Secretary PT Bio Farma M Rahman Rustan, untuk mendapatkan hasil riset yang lebih akurat dan berkualitas, tentu tidak bisa hanya dilakukan oleh PT Bio Farma. Proses penelitian yang akan dilakukan PT Bio Farma bersama Tunisia, dipastikan akan membuahkan hasil yang lebih berkualitas.
Berbagi teknologi antarnegara OIC merupakan sebuah keharusan. Sebab, pihaknya memiliki agenda besar terhadap OIC. Paling tidak, negara OIC harus bebas dari penyakit menular dan mandiri dalam memroduksi vaksin.
Sebelumnya, India telah dinyatakan sebagai Negara bebas polio setelah menjalin kerja sama dengan PT Bio Farma. Begitu pun dengan Saudi Arabia, saat ini tengah meminta PT Bio Farma untuk mentransfer teknologi ke negaranya dalam hal produksi vaksin.
Rahman menegaskan, PT Bio Farma akan selalu terbuka diajak kerja sama oleh Negara OIC dan negara berkembang, dalam pengembangan vaksin. Menurut dia, PT Bio Farma tidak akan membiarkan penyakit menular berjangkit di negara lain. Karena, terjangkitnya penyakit menular pada warga lain, tetap memiliki potensi untuk menular ke warga Indonesia. ‘’Pada suatu waktu dan titik, mereka akan berinteraksi dengan warga Indonesia,’’ ujarnya.