EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pertamina akan mengusahakan realisasi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bisa di bawah kuota yang telah ditentukan dalam APBN.
Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, pihaknya hanya mengikuti patokan yang dibuat oleh pemerintah. ''Pertamina sebagai operator,'' kata dia di Jakarta, Rabu (21/5) siang.
Karena pelemahan nilai tukar rupiah, subsidi bahan bakar minyak melambung tinggi. Pada APBN 2014, pagu subsidi BBM, elpiji, dan bahan bakar nabati (BBN) dipatok Rp 210,7 triliun dengan kurs rata-rata rupiah Rp 10.500 per dolar AS. Subsidi bahan bakar minyak meningkat menjadi Rp 285 triliun karena kurs rata-rata rupiah terdepresiasi menjadi Rp 11.700 per dolar AS.
Menurut Karen, pihaknya melihat lonjakan konsumsi terjadi pada saat Lebaran. Nantinya, akan dilihat apakah akan sesuai target atau tidak.
Masalah menaikkan harga BBM bersubsidi, dia berkata, itu adalah wewenang pemerintah.