EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah mengajukan revisi produksi terjual (lifting) minyak bumi dalam RAPBN Perubahan 2014 sebesar 818.000 barel per hari ke DPR. "Kontraktor migas minta 804.000 barel per hari. Namun, saya minta bisa menjadi 818.000 barel per hari," katanya.
Menurut dia, pihaknya akan melakukan upaya terobosan agar target "lifting" 818.000 barel per hari tercapai. Angka revisi "lifting" 818.000 barel per hari tersebut jauh di bawah target APBN 2014 yang dipatok 870.000 barel per hari.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Edy Hermantoro mengatakan pihaknya akan melakukan percepatan dan optimalisasi produksi sehingga terdapat tambahan 9.000 barel per hari "Sisanya, diharapkan dari Cepu," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) J Widjonarko menambahkan produksi minyak Cepu ditargetkan bertambah 10.000 barel per hari.
Saat ini, produksi Cepu sesuai skenario awal baru mencapai 29.000 barel per hari, dengan bertambah 10.000 barel per hari, maka menjadi 39.000 barel per hari. "Selain Cepu, Sumur Louise milik PT Pertamina EP akan bertambah 5.000 barel per hari," katanya.
Widjonarko juga mengatakan melesetnya produksi APBN 2014 sebesar 870.000 barel per hari dikarenakan target tersebut ditetapkan saat Mei-Juni 2013, sementara persetujuan rencana kerja KKKS baru dilakukan November 2013.
"Jadi, ada 'gap' waktu," katanya.
Selain juga, tambahnya, target produksi skenario penuh Blok Cepu sebesar 80.000 barel per hari mundur dari Agustus menjadi November 2014.
Lalu, produksi Bukit Tua sebesar 20.000 barel per hari juga mundur dari November 2014 menjadi kuartal pertama 2015 karena permasalahan teknis operasi.