EKBIS.CO, JAKARTA -- Indonesia tengah mengincar peningkatan ekspor untuk produk non-migas ke Aljazair serta membuka pasar-pasar lainnya di wilayah Afrika Utara dan Timur Tengah dengan turut serta pada International Fair of Algers.
"Potensi yang cukup menjanjikan adalah untuk produk material bangunan, jasa konstruksi dan produk konsumen," kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (28/5).
Bayu mengatakan, Indonesia menginginkan adanya peningkatan ekspor dikarenakan total ekspor non-migas Indonesia ke Aljazair yang tercatat sebesar 250 juta dolar Amerika Serikat tersebut dinilai masih terlalu kecil daripada potensi yang ada.
"Kita mengusahakan untuk adanya peningkatan sebesar dua kali lipat, karena saat ini kita pandang nilainya masih lebih kecil daripada potensinya," kata Bayu.
Pada International Fair of Algers tersebut, diikuti oleh lebih dari 900 peserta dari 26 negara termasuk Indonesia. Dalam pameran dagang internasional terbesar di Aljazair tersebut, Indonesia mengikutsertakan sebanyak delapan perusahaan yang bergerak di bidang makanan minuman, interior rumah, dan juga produk kulit, perhiasan, serta fesyen.
Dalam misi dagang tersebut, lanjut Bayu, akan dilanjutkan pembahasan kerja sama dengan pemerintah Yordania untuk menjadikan negara tersebut sebagai pintu gerbang bagi produk-produk Indonesia ke wilayah Timur Tengah bagian utara.
"Indonesia juga mendapatkan penawaran untuk mengembangkan usaha di Aqaba Special Economic Zone Authority (SEZA) yang sebagai pintu gerbang untuk masuk ke kawasan Timur Tengah bagian utara," ujar Bayu.
Selain melakukan pertemuan dengan Aqaba SEZA, delegasi Indonesia juga akan melakukan pertemuan dengan beberapa importir produk Indonesia di Yordania.